5 Aplikasi Passive Income yang Bisa Dicoba oleh Freelancer

Sebagai freelancer, kita sering kejar proyek demi proyek agar terus cuan. Tapi, pernah gak kepikiran punya penghasilan pasif yang tetap mengalir meski sedang off? Di 2025, banyak aplikasi passive income freelancer yang memungkinkan kamu menghasilkan uang sambil tidur—mulai dari investasi mikro hingga hasil koin digital. Berikut lima rekomendasi aplikasi yang pas dicoba:

Aplikasi Robo-Advisor untuk Investasi Otomatis

Bibit & Ajaib

Robo-advisor menyederhanakan investasi reksa dana: kamu hanya atur profil risiko, lalu sistem otomatis menanamkan modal, melakukan rebalancing, dan membiarkan cuan tumbuh. Modal awal mulai Rp10.000, cocok untuk freelancer yang ingin investasi sambil kerja.

Tanamduit

Selain reksa dana, Tanamduit menawarkan auto-investasi di produk pasar uang. Fitur “Tabungan Rencana” mengalirkan dana setiap hari/minggu, lalu portfolio dipantau otomatis. Hasilnya, cuan reksa dana mengalir tanpa perlu cek harian.

Aplikasi Staking Crypto

Crypto.com

Platform ini punya fitur staking “Earn” yang membayar bunga harian hingga 10–12% untuk stablecoin atau 4–6% untuk Bitcoin. Cukup “lock” aset, dan reward masuk ke wallet setiap hari.

Cake DeFi

Mengusung konsep DeFi, kamu bisa staking DFI token atau ikut liquidity mining. Reward diberikan setiap blok, sehingga cuan crypto masuk kontinyu. Cocok untuk freelancer yang paham risiko DeFi.

Aplikasi Berbagi Bandwidth

Honeygain

Aplikasi ini membayar kamu per GB bandwidth yang digunakan untuk riset market. Install, biarkan berjalan di background, dan saldo tercecer jadi cuan. Hasil harian tergantung usage, tapi bisa nambah saldo saat kamu coding atau nonton video.

Aplikasi Mikro Investasi

Snips

Fitur rounding-up di Snips secara otomatis membulatkan transaksi kartu debit/credit ke kelipatan Rp1.000, dan kelebihannya diinvestasikan ke saham blue-chip. Hanya perlu koneksikan kartu, biarkan saja sistem bekerja.

Listicle – 5 Tips Memaksimalkan Passive Income Aplikasi

  1. Diversifikasi Aplikasi
    Kombinasikan robo-advisor, staking crypto, dan bandwidth-sharing agar pendapatan lebih stabil.
  2. Reinvest Otomatis
    Aktifkan pilihan auto-reinvest reward untuk compound interest.
  3. Pantau Fee & APR
    Periksa biaya platform dan rate staking agar tidak terkikis biaya.
  4. Jaga Keamanan
    Pilih aplikasi dengan audit keamanan dan simpan kunci di cold wallet jika perlu.
  5. Optimalkan Profil Risiko
    Sesuaikan alokasi modal antara risiko rendah (reksa dana) dan high-yield (DeFi) sesuai toleransi.

Dengan lima Saran Aplikasi Passive Income Freelancer di atas, kamu bisa bangun pemasukan pasif sambil fokus ke proyek freelance. Selamat mencoba dan semoga cuan terus mengalir!